Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Hati-hati, Ponsel Bisa Picu Reaksi Alergi

Gambar
By Petti Lubis, Mutia Nugraheni - Selasa, 30 November Ponsel bisa sebabkan ruam kulit VIVAnews - Menggunakan ponsel dalam waktu lama bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Salah satunya ternyata juga mencetuskan reaksi alergi. Dalam beberapa tahun terakhir, ahli kulit dari American College of Allergy, Asthma and Immunology menemukan kasus alergi di telinga dan sepanjang garis rahang. Jumlah pasien kasus alergi ini juga semakin bertambah. Tetapi, diketahui ketika pasien menghentikan penggunaan ponsel, alergi hilang dengan sendirinya. Dari penelitian diketahui kalau gejala tersebut sebagai reaksi alergi dari bahan metal pada ponsel dan paling sering disebabkan oleh nikel. Di seluruh dunia, alergi nikel terjadi pada tiga persen pria dan 20 persen wanita. "Wanita lebih rentan alami reaksi alergi ini dibandingkan pria, karena kulit mereka lebih sensitif terhadap bahan metal, seperti anting atau perhiasan metal," kata Dr. Clifford W. Bassett, ahli alergi dari Ameri

Ga mau pulang ......

Gambar
asyikk dah.............................

Males banget klw inget besok !!

Taw kan klw besok tu hari senin !! bete klw inget itu.. dimana pagi-pagi uddah sibbuk banget, rebutan kamar mandi sama kakak adik, bapak. Belum lagi buku-buku yang masih tercecer berantakan di kamar gw !! uh bikin otak gw njelimet klw inget itu ... Udah lepas dari kpenatan gw di rumah, gw harus lagi menghadapi kepenatan diluar yang makin menjadikan gw gila, yaitu, nunggu angkotnya lama, karena banyak orang kerja.. uh bete.. angkot penuh mulu.. kadang gw sempet nangis klw inget hal itu.. gw benci !! And klw misalnya klw gw udah mendapatkan angkot dengan jurusan yang sesuai, gw harus berhimpitan sama penumpang laen .. uhh makin empet ajah gw.. yang ada di pikiran gw klw dah kaya gitu,, gw Cuma pengen tidur di ranjang kamar gw sambil dengerin lagunya sherina,, uhh mantep.. Tapi itu Cuma khalayan gw yang ga akan pernah terwujud.. lagi-lagi gw harus berhadapan sama macetnya Jakarta yang bikin gw enek ampe mw muntah-muntah sepanjang jalan Tubagus Angke... hueeks !! lengkap sudah penderitaan

Usaha ditengah Pencemaran Lingkungan

Kebersihan Lingkungan menjadi faktor utama dalam membuka usaha, namun faktor tersebut tidaklah berlaku bagi Ibu Ati (35), yang telah membuka usaha warung sotonya selama 3 tahun. Beliau membuka usahanya ditengah-tengah lingkungan yang kurang sehat karena berdampingan dengan pemulung pengumpul barang bekas *red dan Dinas Kebersihan Jakarta Barat, Karena, aroma yang tidak sedap yang diakibatkan oleh truk-truk sampah yang kerap mangkal di situ, mengganggu pelanggan yang “mampir” ke tempat usahanya. “Iya.. bau sampah disini, jadi ganggu yang makan”, ungkap Ibu yang mengaku belum dikaruniakan seorang anak. Namun menurutnya, karena sudah terbiasa dengan aroma tidak sedap itu, beliau tidak lagi mempermasalahkan hal ini. “Meskipun bau tidak sedap selalu menghinggapi, toh warungnya tidak pernah sepi pengunjung”, ungkapnya. “Harapan saya supaya pemerintah tidak menggusur lapak saya, karena denger-denger begitu, Pemerintah harus peduli sama rakyat kecil”, unjarnya ketika kami bertanya mengenai har

Pengalaman Pelatihan Lokakarya Komunikasi dan Kehumasan

Di adakan di cabang PMI Jakarta Barat, Jl Kamal Raya No. 11 (Jl. Ambon No. 1) Cengkareng Timur. Tanggal 26-28 November 2010. Acara nie bertujuan untuk melatih para anggota PMR mulai dari tingkat Madya (SLTP), Wira (SLTA), dan KSR , dalam mengerjakan tugas yang berhubbungan dengan Jurnalistik. Mulai dari wawancara, penulisan berita, Photography, hingga pembuatan blog untuk memudahkan penyampaian informasi kepada publik. Pada hari pertama, 26 November 2010 kami selaku peserta diberikan materi tentang wawancara yang di sampaikan oleh Bapak Teguh dari koran Republika , dan Bapak Herman Budhi selaku wartawan koran Poskota . Materi yang di berikan sangat menarik, yaitu tentang bagaimana kita menjadi wartawan yang baik sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam penulisan berita pun harus sangat diperhatikan dengan seksama dan teliti, karena menurut narasumber kesalahan penulisan berita walau hanya salah satu hurufpun akan menyebabkan masalah yang sangat fatal. Di hari kedua, 27 November 2010