Sepenggal Mimpi

(Renungan sebelum tidur)
Di malam yang syahdu ini, aku sedikit merasa kehampaan. Menengok kaca jendela yang agak basah terlapisi sisa hujan, aku kembali berpikir sejenak. Menekan tombol-tombol pada keyboard notebook, berusaha mengeluarkan gagasan yang ada dalam otakku.
Terlintas dalam benak, namun kembali buyar seiring datangnya kilat-kilat yang memantulkan cahayanya ke jendela. Hujan mulai agak reda, menyisahkan becek dan aroma petrichor yang semerbak.

Di kamar ini, maksudku persinggahan ini. Aku berusaha merajut mimpi. Mempercayainya dan membuatnya menjadi nyata. Aku yakin pasti bisa, dengan segenap kekuatan yang kumiliki, aku harus bisa.
Disaat semua teman-temanku terlihat tengah bergegas untuk terlelap, aku masih harus merajut mimpi. Memikirkan strategi demi strategi guna terwujud menjadi nyata.

Impianku cukup sederhana. Aku ingin membuat semua orang di sekelinglingku tersenyum. Tersenyum bangga,, tersenyum karena bahagia pernah mengenalku. Bangga karena pernah menjadi sesuatu yang penting dalam hidupku. Meski hanya seorang ibu nasi uduk tempatku sarapan setiap pagi.

sebuah kutipan pendek dari dalam kepalaku sendiri berhasil memotivasi hari-hariku. Aku mencoba mempercayainya dan berusaha mewujudkannya,

"Anggap saja kesuksesan itu adalah sebuah jalan pulang, dan kini posisimu dalam keadaan tersesat, maka mau tak mau kau harus temukan jalan itu".


Semoga :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gerakan Penghijauan bersama CV Mitra Bibit, sebagai bentuk pencegahan Global Warming

Pengalaman Pelatihan Lokakarya Komunikasi dan Kehumasan

Swear It Again by Westlife