Jika aku bisa menangis, aku akan menjerit sejadi-jadinya. Namun, aku hanya sebuah benda berkarat yang teronggok di sudut ruangan gelap dgn ditutupi terpal berdebu ... Aku ingin keluar dari tempat menjijikan ini. Pemilikku bernama Panji, dahulu ia sering mengajakku keluar rumah, menyusuri taman, keramaian kota dan pernah suatu kali aku d ajaknya ke tepi pantai. Namun sayang, aku kini d telantarkannya, apalagi setelah ia mempunyai motor sport yg gagah. Ditambah pergaulanya yg ekstrim. Ia lebih senang balap motor, kebut-kebutan dan memutari kota bersama teman-temannya tanpa tujuan yang jelas. Maka makin terpuruklah aku ... Waktu terus berjalan, terpal yg menyelimutiku seakan tak sanggup lagi bertahan. Debu semakin menumpuk, pengap, dan lembab. Seingatku, waktu pertama aku di beli Panji, aku berwarna merah terang, di lengkapi dengan jok yg empuk dan batangan stang yang kokoh. Namun tengoklah aku kini, itupun jika ada yang mau menengok walau hanya sekedar melirik, aku akan s
Komentar